Friday, October 28

Fragmen Rindu






Senjaku mati,
semenjak Tuhan telah pergi dari bibirmu,
usaikah sudah kau bertamu?
meninggalkan debu hanya untuk kuluruh menjadi rindu.

Kau datang,
Kemudian berbaring di ranjang
Menyisakan bisu di sela bajuku, dan membiarkan aku merapalnya menjadi buku
Kau datang,
Kemudian berpesta dengan ilalang
Merasakan darah dari nadiku, dan kau candu hingga Tuhan cemburu
Kau datang,
Kemudian duduk di tengah keramaian
Tanpa tahu siapa yang bertamu, bukan doa yang kau ucap,melainkan semu kau letakan dalam gelasku.

Apakah sampai harusku pintal,benang-benang rindu hingga menjadi rupa bibirmu ?
Apakah jejakjejak rinduku,tak bisa membimbingmu menuju pintu rumahku ? Dan wewangi rindu yang kuhirup,tak cukup untuk aku candu ?
Mungkin kau bertamu,tapi lupa membawa rindumu pada rumahku.

Ya,kau hanya lupa kan ?
Seperti dulu,kita lupa dimana kita menatap purnama bersama.

Kau datang,
Kemudian telanjang, siapakah engkau dihadapan aku sekarang ?

Senjaku mati,
semenjak Tuhan telah pergi dari bibirmu,
usaikah sudah kau bertamu? meninggalkan rindu hanya untuk kuluruh menjadi debu


(2011)

No comments:

Post a Comment