Wednesday, November 17

sketsa kupukupu dalam mata kita


sisihkan hujan di antara matamu,
dan aku akan menadah ketika serpihannya
mulai meluruh dalam darah pipimu
gelasgelas mulai berkabut,
dan asap rokok mulai bersenggama dengan udara
. sedangkan kita, masih bercengkrama bersama kupukupu yang lahir dari masing masing kelopak mata.
aku menguncupkan sepucuk kemboja di dalam hatiku, sedangkan kau menitikan doa tanpa makna ( dan seharusnya kita sudah bersiap, ketika tabir senja tiba dengan rintihan para perindu semesta,melangkahi ruas ruas nadi untuk menjemput ) ketika sekarang benarbenar tiba, para perindu menjemput kita, dan tersadar kau dan aku berada di dermaga yang berbeda, ketika pluit bernada,waktu pun tiba. kau dan aku, entah kemana kita melebur dalam tiada, perihpun menguraikan iba

( 2010, ketika hujan pun bercengkrama )

No comments:

Post a Comment